Medan – Linniari Hasibuan, orang tua kandung dari (almarhum) Nazwa Aliya yang dikabarkan meninggal di Kamboja beberapa waktu yang lalu diduga karena overdosis meminta bantuan Pemulangan jenazah kepada Ketua OKK Grib Jaya DPC Kota Medan, Dudi Efni
Demi menjalankan misi kemanusiaan, Ketua OKK Dudi Efni langsung mengunjungi kediaman ibu tersebut yang berada di Jalan Bejo, Gang Sejahtera Dusun XVI, Rabu (20/8) sore. Kedatangan Dudi Efni bersama rekannya ingin membantu meringankan beban Ibu dari almarhum Nazwa karena mengalami kesulitan untuk memulangkan jenazah anaknya dari Kamboja.

Linniari Hasibuan, orang tua kandung dari (almarhum) Nazwa Aliya saat di wawancarai menjelaskan bahwa, beberapa hari yang lalu dirinya menjelaskan bahwa awal mulanya anaknya berpamitan untuk interview di BCA. Namun tiba tiba dirinya mendapatkan kabar bahwa anaknya sudah sampai di Kamboja pada waktu itu, dia sempat berbicara kepada anaknya dan menyuruh agar anaknya kembali ke Indonesia dengan meminta tolong pada petugas bandara di Kamboja. Namun anaknya tidak menghiraukan ucapan ibunya dan mengatakan bahwa dirinya akan aman aman saja bekerja di Kamboja.
“Namun beberapa hari yang lalu ada teman saya sewaktu dulu kerja di Malaysia warga negara Inggris yang mengabari saya bahwa anak saya sudah masuk rumah sakit dan beberapa kemudian anak saya meninggal dunia katanya akibat overdose dari obat Panadol. Pak Yosi dari KBRI juga menghubungi saya dan mengatakan bahwa anak saya sudah meninggal dunia di rumah sakit, surat kematiannya pun sudah dikirimkannya, lalu tentang jenazah anak dia suruh saya berhubungan dengan pihak pemulangan jenazah di Kamboja. Jadi saya hubungi katanya harus bayar $ 8500 atau sekitar Rp 138.000.000 Juta dari mana saya mendapatkan uang begitu banyaknya sementara saya aja hanya tinggal sebatang kara bersama ibu saya yang sudah berumur 80 tahun,” terangnya.
Linniari Hasibuan juga meminta perhatian dari Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri dan KBRI untuk memulangkan jenazah anaknya yang masih tertahan di Kamboja serta membentuk tim investigasi mengusut tuntas kematian anaknya yang menurutnya tidak masuk akal.
“Saya minta pemerintah membuat tim untuk mengusut kematian anak saya, kepergian anak saya ke Kamboja juga sudah saya laporkan ke Polda Sumut dengan nomor laporan STTLP/B/1293/VII/2025/SPKT POLDA SUMATERA UTARA pada tanggal 09 Agustus 2025. Saya merasa kematian anak saya tidak wajar maka dari itu saya memohon bantuan dari semua pihak agar jenazah anak saya dapat dikembalikan agar segera kami kebumikan. Saya juga sangat berterimakasih kepada seorang ibu yang mengaku sebagai hamba ALLAH yang memerintahkan Bapak Dudi Efni bersama rekannya datang kerumah saya ini dimana kedatangan nya beliau ingin membantu memulangkan jenazah anak saya,” ujarnya dengan mata berkaca kaca.
Sementara Itu, Ketua OKK Grib Jaya DPC Kota Medan Dudi Efni Pasaribu mengatakan dirinya sudah mendapatkan perintah dari hamba ALLAH yang tidak ingin disebutkan namanya untuk membantu memulangkan anak ibu tersebut yang masih tertahan di Kamboja.
“Kami sedang berupaya untuk memulangkan jenazah (almarhum) Nazwa Aliya yang saat ini masih ditahan di Kamboja. Tadi hamba ALLAH sudah menghubungi timnya yang berada di Kamboja dan mengatakan bahwa jenazah belum bisa dipulangkan karena pihak terkait soal penanganan jenazah meminta uang sekitar $ 8500 (Dolar). Kami berupaya agar jenazah anak ibu ini dapat segera dipulangkan kami mohon doanya agar semua yang kami lakukan berjalan dengan lancar,” ucapnya
Di akhir kunjungan Ketua OKK Grib Jaya DPC Kota Medan Dudi Efni Pasaribu menjelaskan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari GRIB DPC kota Medan dibawah binaan Ferdy jaya Sembiring dan Ketua Rudy Ginting.
“GRIB DPC kota Medan di bawah binaan Ferdy jaya Sembiring dan Ketua Rudy Ginting melalui Ketua OKK Grib Jaya Kota Medan, Dudi Efni mengatakan akan melakukan pendamping dan membantu pengurusan pemulangan jenazah Nazwa. “Grib akan membantu mengurus mayat anak kita ini (Nazwa) sampai pulang ke Indonesia. Bahkan bersedia membantu pembayaran biaya pemulangan jenazah. Ini bantuan dari Allah hanya melalui tangan saya yang diberi Hamba Allah yang simpati dengan kisah pilu yang menimpa keluarga ibu Lanniari,” ujar Dudi. (Leo Depari)