Rembang – Puluhan anggota organisasi masyarakat Brandal Alif kembali menggelar aksi unjuk rasa di lokasi proyek pembangunan Rumah Sakit KSH yang berlokasi di Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, pada Rabu (8/10) sekitar pukul 12.00 WIB.
Aksi tersebut merupakan lanjutan dari penolakan terhadap pembangunan RS KSH di wilayah Kecamatan Rembang. Dalam aksinya, massa membawa berbagai spanduk yang berisi tuntutan penghentian proyek sekaligus mempertanyakan studi kelayakan atas pendirian rumah sakit tersebut.
Ketua DPP Brandal Alif, Arif Yulianto, dalam orasinya menegaskan bahwa pembangunan RS KSH terkesan dipaksakan karena tidak melalui proses kajian yang matang.
> “Tidak ada studi kelayakannya, tiba-tiba sudah berdiri bangunan RS KSH di sini. Di Kecamatan Rembang saja sudah ada tiga rumah sakit besar. Kenapa kesannya dipaksakan di lokasi ini?” tegas Arif di hadapan massa aksi.
“Pembangunan harus dihentikan saat ini juga,” tambahnya dengan nada tegas.
Dalam jalannya aksi, aparat kepolisian sempat memfasilitasi pertemuan antara perwakilan Brandal Alif dengan pihak terkait proyek RS KSH. Namun, pertemuan tersebut hanya dihadiri oleh perwakilan kontraktor pelaksana, tanpa kehadiran dari pihak manajemen RS KSH.
> “Karena tidak ada perwakilan dari manajemen RS KSH, maka tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kami pamit. Ini adalah awal peringatan kami. Jika tuntutan ini tidak diindahkan, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” ungkap Arif sebelum membubarkan massa aksi.
Aksi berjalan tertib di bawah pengamanan aparat kepolisian. Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen RS KSH maupun Pemerintah Kabupaten Rembang terkait tuntutan yang disampaikan oleh Brandal Alif.
( Suryono )
